Dalam berhidroponik, media tanam tidak menggunakan tanah sebagai medianya seperti lazimnya bercocok tanam pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh karena semua kebutuhan makanan tanaman sudah dipenuhi secara exclusive oleh nutrisi. Jadi semua kebutuhan tanaman tidak memerlukan pupuk tambahan apapun.
Beberapa media tanam yang biasa digunakan dalam hidroponik antara lain : Rockwool, hydroton, sekam bakar atau Sebak (tapi ada juga yang menggunakan sekam mentah), cocopeat, batu bata merah yang sudah dibuat kecil kecil, pasir, zeolit atau campuran diantara media media tersebut. Kreasikan sendiri bias asal bukan tanah.
Metan tersebut bisa ditempatkan kedalam berbagai wadah yang nantinya akan menjadi tempat tumbuhnya tanaman. Ada banyak alternative yang bisa digunakan untuk tempat tumbuhnya tanaman dalam berhidroponik. Bisa memanfaatkan barang barang bekas yang sudah tidak terpakai seperti ember, jerigen, botol, gelas plastic bekas air mineral, bahkan paralon bekas. Yang intinya barang barang yang mempunyai ruangan untuk menyimpan metan.
Kali ini kita akan membahas media tanam cocopeat. Cocopeat merupakan serabut kelapa yang bisa di gunakan sebagai media tanam hidroponik. Media tanam ini banyak terdapat di sekitar kita dan mudah di dapat serta lebih efisien di bandingkan dengan media tanam hidroponik seperti rockwool, hydroton, zeloit karena harganya yang murah. Namun di cocopeat terdapat racun yang disebut tanin. Racun ini dapat menghambat pertumbuhan bagi tanaman.
Cara Menghilangkan Tanin Pada Cocopeat Cocopeat yang dijual karungan atau tanpa merk biasanya dibuat tanpa menghilangkan racun tanin yang terkandung dalam sabut kelapa. Racun tanin ini menjadi zat pengganggu pertumbuhan tanaman.Untuk menghilangkan racun tanin cukup mudah. Masukkan cocopeat kedalam karung dimana air bisa bebas masuk dan keluar. Isi 3/4 karung atau kurang dan ikat ujungnya hingga cocopeat tidak terlalu padat dan mudah tercampur air. Rendamlah karung cocopeat di dalam air mengalir, tidak perlu mengalir deras, cukup atur kran dari air menetes hingga mengalir pelan selama beberapa selama hari. Sering2lah menekan atau membalik karung tersebut sehingga air di dalam karung berganti dengan air bersih. Apabila air sudah titak berwara merah lagi (jernih), angkat cocopeat dan jemur di terik matahari. Setelah kering cocopeat siap dipakai.
Kelebihan Cocopeat dibanding Media Lain ? Cocopeat merupakan bentuk olahan dari sabut kelapa. Sebelum diolah, sabut kelapa direndam selama beberapa hari minimal 6 hari dengan pengatian air rendaman selama 2 hari sekali ( lebih lama lebih baik) untuk menghilangkan senyawa-senyawa kimia yang dapat merugikan tanaman seperti tanin. Senyawa Tanin dapat menghambat pertumbuhan tanaman.Selanjutnya Cocopeat kemudian dicetak membentuk kotak atau sebagai serbuk biasa. Media hasil cetakan dengan tingkat kerapatan rongga kapiler sehingga dapat menyimpan oksigen sampai 50%. Itu lebih tinggi ketimbang kemampuan menyimpan oksigen pada tanah yang hanya 2-3%. Ketersediaan oksigen pada media tanam dibutuhkan untuk pertumbuhan akar.
Pada beberapa jenis tanaman tertentu , pemakaian Cocopeat dapat terlalu lembap sehingga menyebabkan busuk akar, Oleh sebab itu, mencampur cocopeat dengan bahan lain yang daya ikat airnya tidak begitu tinggi seperti pasir atau arang sekam dapat disarankan . Saya menyarankan, air diberikan sedikit demi sedikit tetapi kontinu seperti dengan cara irigasi tetes atau pengabutan. Menurut penelitian kandungan klor pada cocopeat cenderung tinggi. Bila klor bereaksi dengan air, ia akan membentuk asam klorida. Akibatnya, kondisi media menjadi asam. Sedangkan tanaman umumnya menghendaki kondisi netral.
0 Response to "Cocopeat Media Tanam Hidroponik Murah dan Efesien"
Post a Comment