Menanam Hidroponik Menggunakan Sistem Pasang Surut EBB and Flow - System hidroponik ini terbilang sangat unik. Berbda dengan sistem NFT dalam sistem pasang surut ini tanaman mendapatkan air, nutrisi dan oksigen melalui pemompaan larutan dari bak penampungan yang nantinya dapat membasahi akar tanaman (pasang), kemudian selang beberapa saat air nutrisi akan kembali lagi ke bak penampungan (surut). Waktu pasang surut dapat di atur dengan timer sesuai dengan kebutuhan sehingga tanaman tidak akan kekeringan ataupun tergenang oleh air nutrisi.
Pompa air yang dibenamkan ke dalam larutan kemudian akan di hidupkan oleh timer, maka air dalam kolam akan di pompa ke penampungan tanaman (grow tray), kemudian timer akan mati, air otomatis akan turun kembalik ke bak penampungan. Timer bisa di atur hidup beberapa kali dalam sehari, atau sesuai dengan kebutuhan sehingga kebutuhan nutrisi tanaman akan terpenuhi dengan baik maka tanaman akan tumbuh dengan baik pula.
Untuk memahami prinsip kerja dari System EBB and Flow, coba perhatikan gambar di bawah ini
Seperti system Hidroponik yang lainya, seperti NFT, Rakit Apung (Floating Raft System), Drip System ataupun Wick System, EBB and Flow juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelabihan System Pasang Surut
- Tanaman mendapatkan kebutuhan air, nutrisi dan oksigen secara periodik
- Oksigen yang terbawa air mempunyai kualitas yang baik
- Penyiraman secara otomatis sehingga akan meringankan kerja kita
Kekurangan System Pasang Surut
- Biaya pembuatan tergolong relatif besar
- Ketergantungan pada aliran listrik sehingga jika terkena mati listrik tanaman tidak bisa mendapatkan nutrisi
- Penurunan kulitas nutrisi, nutrisi yang di pompakan berkali - kali tidak sebaik pada waktu awal penyemprotan sehingga perlu di ganti secara berkala
Semoga artikel Menanam Hidroponik Menggunakan Sistem Pasang Surut EBB and Flow bisa bermanfaat. Baca juga artikel manarik di bawah ini
0 Response to "Menanam Hidroponik Menggunakan Sistem Pasang Surut EBB and Flow"
Post a Comment