Pengenalan dan Cara Penggunaan Herbisida Untuk Tanaman | Belajar Hidroponik

Pengenalan dan Cara Penggunaan Herbisida Untuk Tanaman

Herbisida merupakan pestisida untuk mencegah dan mematikan gulma atau tumbuhan pengganggu, seperti eceng gondok, rumput teki, dan alang-alang. Alang-alang dapat dikatakan sebagai hama tanaman karena alang-alang menyerap semua zat makanan yang ada dalam tanah. Contoh : Ronstar ODS 5 / 5 Saturn D.

Berdasarkan cara kerjanya herbisida dibedakan menjadi dua jenis yaitu herbisida Sistemik dan Non-Sistemik/kontak

Herbisida Sistemik
Herbisida sistemik adalah herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan ke seluruh tubuh atau bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran atau sebaliknya. Cara kerja herbisida ini membutuhkan waktu 1-2 hari untuk membunuh tanaman pengganggu tanaman budidaya (gulma) karena tidak langsung mematikan jaringan tanaman yang terkena, namun bekerja dengan cara menganggu proses fisiologi jaringan tersebut lalu dialirkan ke dalam jaringan tanaman gulma dan mematikan jaringan sasarannya seperti daun, titik tumbuh, tunas sampai ke perakarannya.

Kelebihannya adalah dapat mematikan tunas – tunas yang ada dalam tanah, sehingga menghambat pertumbuhan gulma tersebut. Efek terjadinya hampir sama merata ke seluruh bagian gulma, mulai dari bagian daun sampai perakaran. Dengan demikian, proses pertumbuhan kembali juga terjadi sangat lambat sehingga rotasi pengendalian dapat lebih lama (panjang).

Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas herbisida sistemik, yaitu:
  • Gulma harus dalam masa pertumbuhan aktif
  • Cuaca cerah waktu menyemprot.
  • Tidak menyemprot menjelang hujan.
  • Keringkan areal yang akan disemprot.
  • Gunakan air bersih sebagai bahan pelarut.
  • Boleh dicampur dengan herbisida 2,4D amina atau dengan herbisida Metsulfuron.


Herbisida Non-Sistemik/Kontak
Herbisida non-sistemik/kontak adalah herbisida yang langsung cepat mematikan atau membunuh jaringan-jaringan atau bagian gulma yang terkena larutan herbisida ini, terutama bagian gulma yang berwarna hijau. Herbisida jenis ini bereaksi sangat cepat dan efektif jika digunakan untuk memberantas gulma yang masih hijau, serta gulma yang masih memiliki sistem perakaran tidak meluas.

Kelebihannya adalah dapat membasmi gulma secara cepat, 2-3 jam setelah disemprot gulma sudah layu dan 2-3 hari kemudian mati. Sehingga bermanfaat jika waktu penanaman harus segera dilakukan. 

Kekurangannya, gulma akan tumbuh kembali secara cepat sekitar 2 minggu kemudian dan bila herbisida ini tidak menyentuh akar maka proses kerjanya tidak berpengaruh pada gulma. Contoh herbisida kontak adalah paraquat diklorida.

Berdasarkan fungsinya, hebisida dapat dibedakan yaitu:

Herbisida ada yang selektif dan tidak selektif.
1. Herbisida selektif hanya membasmi gulma dan tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Contoh :
  • Herbisida propanil, membasmi gulma golongan berdaun pita.
  • Herbisida 2,41D amina membasmi gulma berdaun lebar dan teki.


2. Herbisida Tidak Selektif, herbisida ini dapat membasmi gulma sekaligus tanamannya.
Contoh : 
  • Herbisida glifosat, membasmi semua gulma dan tanaman yang mengandung butir hijau daun.


Selektif tidaknya suatu herbisida tergantung juga takaran yang digunakan. Semakin tinggi takaran yang digunakan, akan semakin berkurang selektivitasnya.
Share Artikel Ini Yahh! :

0 Response to "Pengenalan dan Cara Penggunaan Herbisida Untuk Tanaman"

Post a Comment